Hotman Paris; Dapat Amnesti Setelah 1 Dekade Menghindari Pajak
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Hotman Paris Hutapea mengakui selama satu dekade terakhir menggunakan berbagai cara untuk menghindar dari kewajiban pajak dengan menyembunyikan aset-asetnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Setelah menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak, ia pun mengaku lega dan mulai memamerkan harta kekayaannya.
Hotman harus menunggu sekitar dua pekan untuk menerima surat bebas hukuman pidana pajak itu, sejak ia dan keluarganya mengajukan amnesti ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada 15 September 2016.
"Saya sekarang lega. Ungkap, tebus, lega. Jadi tidak capek lagi sembunyi -itu yang paling utama- tidak capek lagi biaya tinggi untuk tax evasion, tax avoidance, tidak capek lagi pakai Panama Paper, tidak capek lagi bayar bunga ke luar negeri padahal duit sendiri," tutur Hotman di Kantor Wilayah DJP Jakarta utara, Selasa (27/9).
Sebagai wajib pajak (WP), Hotman mengaku selama ini menyembunyikan sebagian asetnya dari otoritas pajak. Pasalnya, sumber aset yang dimilikinya belum tercatat dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Modusnya, Hotman menggunakan perusahaan cangkang di luar negeri, British Virgin Island (BVI), sehingga seolah-olah sumber pembiayaan asetnya dari pinjaman.
"Sepuluh tahun terakhir ini saya sibuk rekayasa bagaimana cara membayar ruko di Sunter, ruko di Sudirman Park hampir semua itu ruko saya, di Grand Indonesia. Cara bayarnya ini bagaimana? Karena uang saya ini belum masuk dalam SPT, " ujarnya.
Sebagian besar aset Hotman yang diungkap berada di dalam negeri. Hanya sekitar 15 persen dari total asetnya yang direpatriasi.
Menurut Hotman, amnesti pajak merupakan kesempatan baik bagi seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk mengungkap hartanya dengan tarif tebusan yang sangat rendah. Tak hanya itu, pemerintah juga menghapus sanksi pidana perpajakannya.
"Saya ini ahli hukum. Saya ini punya panca indera ke enam. Saya bisa langsung tahu arahnya ke mana. Kalau ini tidak bahaya saya tidak akan ngaku, ngapain gue ngaku-ngaku," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, peserta amnesti pajak yang merepatriasi aset masih bisa mendapatkan keuntungan. Ia mencontohkan, jika aset repatriasi ditempatkan pada deposito perbankan dalam negeri, imbal hasilnya masih lebih tinggi dibandingkan tarif uang tebusan harta repatriasi yang sebesar dua, tiga, atau lima persen dari nilai harta tambahan.
Selain itu, lanjutnya, WP akan semakin sulit menyembunyikan hartanya di perbankan luar negeri ke depannya dengan akan diterapkannya kebijakan Automatic Exchange of Information (AEoI) mulai 2018.
"Begitu, pemeriksaan dilakukan, aliran uang itu bisa ketahuan cepat karena uang di bawa ke Singapura tidak mungkin dibawa ke kapal laut kan? Itu semua transfer antar bank account dan bisa ketahuan,"ujarnya.
Karenanya, Hotman mengajak seluruh WNI untuk segera berpartisipasi dalam program yang berakhir pada 31 Maret 2017 ini.
"Amnesti Pajak ini bagus bagi WP dan bagus bagi negara," ujarnya.
source : internet
IndraBlissPark.com | +62 822-4545-5452
Post A Comment:
0 comments: