Batam, InfoPublik - Dewan
Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Khusus Batam terus
mengejar pembangunan rumah sederhana tapak demi penuhi target program
sejuta rumah yang ditaja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Program
sejuta rumah ini dibuat pemerintah untuk memberikan tempat hidup yang
layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kemudahan yang diberikan
antara lain dari sisi uang muka kredit kepemilikan rumah (KPR) rendah,
bunga cicilan juga rendah, serta jangka waktu cicilan lebih lama.
Ketua
DPD REI Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan minat masyarakat Batam
terhadap rumah sederhana tapak yang dibangun developer sangat tinggi.
"Peminat banyak. Kalau semua dibangun, akan terserap," kata dia.
Menurutnya,
pemerintah setiap tahun memberikan target untuk tiap daerah membangun
rumah sederhana. Tapi untuk tahun 2016 ini, kata Djaja, target untuk
Batam belum diberikan pemerintah pusat. Sehingga pihaknya masih berupaya
penuhi target tahun lalu.
"2015,
kita ditargetkan 5500 rumah. Tapi tidak tercapai. Baru 3000-an. Jadi
sekarang kita selesaikan target tahun lalu dulu. Sementara target 2016
kita belum tahu," kata Djaja beberapa waktu lalu.
Menurut
Djaja kendala dalam pembangunan rumah sederhana tapak ini adalah
keterbatasan lahan. Proses perizinan pun terkendala karena ada beberapa
lahan yang belum terbit hak pengelolaannya (HPL), kemudian sertifikat
lahan yang belum siap. Dan ada beberapa lahan yang dialokasikan ke
pengembang, masih ditempati penduduk.
"Dulu
bisa 5000-7000 rumah per tahun. Kita berharap habis ini akan bangun
yang vertikal. Seperti rusunami (rumah susun sederhana milik), swasta
bisa berpartisipasi," ujarnya.Meski
ia akui, rumah vertikal harga jualnya lebih mahal daripada rumah tapak.
Djaja mengatakan untuk rumah sederhana vertikal, dijual dengan harga Rp
9 jutaan per meter persegi. Artinya untuk satu unit rumah susun tipe 36
harganya berkisar Rp 300 jutaan.
"Kalau
bangun ke atas memang lebih mahal karena konstruksinya. Seperti
apartemen tapi dengan fasilitas yang lebih sederhana. Untuk saat ini
belum tertarik bangun vertikal, tapi ke depan ketika lahan semakin
sedikit, ada kemungkinan dibangun ke atas," kata Djaja.
Anggota REI Se-Indonesia Rayakan HUT ke-44 di Batam
Rapat Kerja Daerah DPD
Real Estat Indonesia (Rakerda DPD REI) Khusus Batam tahun ini special,
karena kegiatannya dirangkaikan dengan HUT REI ke-44 yang
diselenggarakan di Batam.
"Rangkaian HUT REI ke-44
ini dimulai dengan Rakerda DPD REI Khusus Batam. Acara puncak, acara
akbar HUT REI ini akan dihadiri anggota REI dari seluruh Indonesia, 34
DPD dari 33 provinsi," kata Ketua Umum REI Eddy Hussy, saat pembukaan
Rakerda di Planet Holiday Hotel, Rabu (13/4).
Menurutnya, ada sekitar
1.000 hingga 1.200 orang yang hadir. Anggota REI yang sudah terdaftar
saja berkisar 800 peserta. Belum termasuk tamu undangan lainnya.
Sehingga hotel-hotel di Kota Batam khususnya di Kawasan Nongsa sudah
banyak terisi.
"Batam punya hotel
diborong oleh Pak Djaja (Ketua DPD REI Khusus Batam) semua. Rencananya
akan hadir Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang) dan Menteri PUPR
(Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," sebut Eddy yang dulunya
merupakan Ketua REI Batam.
Sebelumnya, Ketua DPD
REI Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan kegiatan ini akan berlangsung
selama tiga hari, 14-16 April. Puncak acara akan dilaksanakan di Scene
Movie Town Nongsa pada Kamis (14/4) malam. Dan ditandai dengan
peluncuran buku Real Estate Direcroty 2016, yang merupakan buku ketiga
terbitan DPP REI.
Post A Comment:
0 comments: