Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima BP Batam di tahun 2015 lalu melampaui target. BP Batam bisa meraup Rp 986 miliar dari terget Rp 760 Miliar. Tetapi sayang pendapatan ini dinilai belum maksimal, apalagi sebagian besar pendapatan ini habis untuk operasional pegawai BP Batam bukan untuk pembangunan fisik.
Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Purnomo Andiantono, Minggu (24/4/2016) kemarin mengatakan tahun 2015 lalu, penerimaan BP Batam naik sekitar 130 persen dari target. Ini menurutnya, karena kerja keras dari semua pihak. “Dari target kita naik sekitar Rp 226 miliar. Target kita tahun lalu hanya Rp 760 miliar. Ini kerja keras dari semua pihak,” katanya.
Andi mengatakan lumbung duit BP Batam berasal dari:
- Pembayaran UWTO
- Pelabuhan
- Bandara
- Rumah Sakit
- Sewa Gedung
- Pendapatan lain-lain
Penyumbang pendapatan terbanyak adalah UWTO senilai Rp 400 Miliar, kemudian Pelabuhan sebesar Rp 204 miliar dan dari bandara sekitar Rp 149 miliar. Sementara sekitar Rp 200 miliar lagi dari pendapatan bidang lain seperti rumah sakit, sewa gedung, dan sebagainya.
“Ada tiga item yang memang selalu penyumbang pendapatan terbesar kita, yakni dari UWTO, pelabuhan dan bandara. Setiap tahun ini meningkat,” katanya. Pendapatan ini kemudian digunakan untuk anggaran operasional BP Batam. “Itu untuk operasional kita. Untuk pembangunan juga,” kata Andi.
Anggota Banggar DPR RI saat berkunjung ke BP Batam beberapa waktu lalu mengapresiasi pendapatan BP Batam yang sangat tinggi dan melampaui target. Jazilul Fawad, ketua tim rombongan Banggar DPR RI berharap di tahun ini, penerimaan juga tetap dimaksimalkan.
“Kita sudah tahu memang pendapatannya jauh dari target. Ini bagus, mudah-mudahan tahun ke tahun terus berkembang. Karena masih banyak potensi yang bisa dihasilkan,” katanya. Sementara itu, Nyat Kadir, anggota komisi VI DPR RI mengapresiasi pendapatan BP Batam yang melampaui target. Meski menurutnya, penerimaan tersebut masih bisa terus ditingkatkan. Ini karena masih banyak potensi yang belum tergarap dengan baik.
“Dari pelabuhan itu misalnya, masih sangat banyak yang belum dikelola dengan baik. Di Batuampar itu misalnya, pelabuhannya sangat memprihatinkan,” katanya. Menurutnya, perbaikan pelabuhan ini menjadi keharusan karena menunjang langsung pertumbuhan investasi di Batam. Ini yang belum dilakukan BP Batam.
“Padahal BP Batam harus berfikir, bagaimana untuk terus memajukan investasi di Batam. Padahal anggaran untuk operasional BP Batam sangat tinggi,” katanya
Post A Comment:
0 comments: