Jakarta -Menko Perekonomian Darmin Nasution belum lama ini pulang dari kunjungan negara ke Jerman mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam kunjungan tersebut, Darmin mengikuti perbincangan antara Jokowi dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Perbincangan diawali dengan paparan dari Jokowi terkait dengan kondisi perekonomian Indonesia. Khususnya soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04% pada kuartal IV-2015 dan inflasi selama 2015 sebesar 3,35%. Capaian ini membuat Merkel berdecak kagum.
"Merkel komentarnya, kita di Eropa bicara pertumbuhan 5% itu mimpi," ungkap Darmin di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Hal ini dikarenakan perekonomian dunia sedang berada dalam situasi yang tidak normal. Hampir semua negara mengalami perlambatan, termasuk negara maju. Sehingga ketika melihat Indonesia yang tumbuh di atas 5%, menjadi hal yang menakjubkan.
"Itu menggambarkan bahwa kita sering tidak menganggap kita sendiri, tapi negara lain menganggap itu sesuatu yang jauh dari jangkauan mereka. Ekonomi dunia memang tidak normal. Dia masih terus melambat," jelasnya.
Laporan lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) terus melakukan revisi ke bawah dari proyeksi perekonomian dunia. Ini disertai dengan kondisi perdagangan yang juga terus menurun.
"Tidak pernah arahnya naik, turun turun turun. Perdagangan dunia juga melambat. Kita juga alami itu. Artinya kalau bicara normal, kita harusnya melambat," tegas Darmin.
Maka dari itu, pemerintah mencari cara agar tidak ikut dalam arus perlambatan. Terlihat pada 12 paket kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
"Indonesia itu sedang mencoba jangan terbawa arus ekonomi dunia yang tidak normal itu. Bagaimana caranya? Ada banyak yang coba dilakukan. Seperti bangun infrastruktur, percepat pengeluaran APBN, mengundang investasi. terakhir menyiapkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)," pungkasnya.
source : internet
IndraBlissPark.com | +62 822-4545-5452
Post A Comment:
0 comments: