Batam, Kementerian ESDM c.q. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengadakan acara “Migas Goes to Campus” dengan tema Infrastruktur Migas untuk Pemenuhan Energi bagi Rakyat di Politeknik Negeri Batam, Jumat (26/2).
Acara tersebut diadakan sebagai bentuk sosialisasi dan diskusi dengan civitas academica untuk memperoleh masukan terhadap penetapan kebijakan Infrastruktur Migas ke depan, terkait tata kelola Migas (kelembagaan, kegiatan/usaha, pembinaan dan pengawasan) serta rencana pembangunan Infrastruktur Migas yang diperlukan untuk mendukung ketahanan energi dan pemenuhan energi kepada masyarakat.
Acara “Migas Goes to Campus” tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Migas, IGN Wiratmaja Puja; Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Joko Siswanto; Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Djoko Saputro serta Direktur Politeknik Negeri Batam, Eko Priyono Sanyoto. Acara tersebut juga melibatkan 250 mahasiswa Fakultas Teknik, Ekonomi, Hukum serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Politeknik Negeri Batam dan Universitas Batam.
“Selain untuk sosialisasi program-program migas nasional ke depan, acara Migas Goes to Campus ini juga diadakan untuk mensosialisasikan bagaimana perkembangan harga minyak serta harga gas dunia, serta sosialisasi kepada mahasiswa sebagai generasi muda yang berintelektual tinggi dan calon pemimpin bangsa tentang bagaimana dasar dan filosofi cara menyusun regulasi, membuat kebijakan. Kemudian kebijakan apa saja yang harus segera diterbitkan, mana yang sangat kritis, dan efeknya terhadap masyarakat seperti apa”, papar Wiratmaja.
Kunjungan Direktorat Jenderal Migas ke berbagai universitas di tanah air ini bukan pertama kali, sebelumnya kegiatan Migas Goes to Campus telah diadakan di beberapa universitas seperti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Ngurah Rai Bali dan Universitas Udayana Bali. Tema kegiatan Migas Goes to Campus difokuskan pada Infrastruktur Migas dan Revisi Undang-Undang Migas. Rangkaian acara Migas Goes to Campus ini diharapkan dapat menjadi jembatan pemerintah dengan stakeholder migas terkait sehingga regulasi dan kebijakan yang dihasilkan pun dapat mengakomodir kepentingan tidak hanya pelaku usaha migas dan pemerintah namun juga masyarakat luas.
Pemerintah mencanangkan beberapa kawasan energi bersih, yaitu Bali, Batam dan Tarakan. Forum internasional terkait kawasan energi bersih ini beberapa waktu yang lalu telah diadakan di Bali, bertajuk Bali Clean Energy Forum yang dihadiri perwakilan dari 25 (dua puluh lima) negara, serta 7 (tujuh) menteri dari negara-negara sahabat termasuk menteri dari Arab Saudi.
“Rencana pemerintah dalam pembangunan infrastruktur energi di Batam adalah menjadikan Batam sebagai Batam Clean Energymengingat sumber gas di Batam cukup banyak. Sedangkan rencana pembangunan infrastruktur energi di Batam, untuk jargas rumah tangga tahun ini sebanyak 4000 SR serta untuk pemenuhan kebutuhan gas domestik di Batam maka akan segera dibangun pipa pemping”, tambah Wiratmaja.(NOK)
source : kementrian esdm
Post A Comment:
0 comments: