“No…Tak ade’ budak!”
Ucap pengemudi speedboat Nongsa Point Marina saat saya dan beberapa blogger bersiap untuk naik speed boat yang akan membawa kami ke lokasi acara 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016. Pengemudi speedboat tersebut mengungkapkan, angin bertiup sangat kuat sehingga khawatir akan membahayakan anak-anak.
Bocah itu memang baik-baik saja. Ia malah tertawa senang melihat riakan ombak yang dihiasi gumpalan putih seperti mutiara. Jogie salah satu blogger Kepri yang malah terlihat pucat. Ia akhirnya menyerahkan kamera DSLR-nya ke sang istri agar tetap bisa mengambil gambar para peserta yang sedang berlomba dinghy.
LIBATKAN PESERTA LOKAL DAN MANCANEGARA
Meski baru pertama kali digelar, 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016 berlangsung sangat meriah. Peserta lomba bahkan lebih banyak didominasi dari mancanegara. Ada perwakilan dari empat negara yang ikut pada perlombaan tersebut, yakni dari Singapura yang sangat mendominasi peserta lomba, Malaysia, New Zealand, dan Amerika Serikat.
Selain melibatkan peserta dari luar negeri, acara yang berlangsung selama empat hari (28-31/1) tersebut juga menggandeng peserta lokal dari Pulau Belakang Padang. Mereka datang beramai-ramai langsung dari Pulau Penawar Rindu dengan menggunakan sampan tradisional.
Menurut Ketua Panitia 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016, Prakash Reddy, panitia memang sengaja melibatkan peserta dari seluruh lapisan, mulai dari peserta profesional dari mancanegara hingga peserta lokal, mulai dari peserta yang berusia matang sampai peserta anak-anak. Sehingga, perlombaan tersebut berlangsung lebih meriah karena peserta yang sangat beragam.
Prakash menuturkan, acara yang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI tersebut akan diadakan setiap tahun. Selain untuk lebih memperkenalkan Nongsa Point Marina ke kancah nasional dan internasional, juga untuk lebih mendukung program pariwisata RI. Apalagi Jokowi memang sedang gencar mempromosikan wisata bahari.
Mungkin tahun 2017 nanti, para pehobi wisata bahari nasional dapat ikut memeriahkan acara tersebut. Apalagi Nongsa Point Marina sudah berpengalaman menjadi tuan rumah selama 20 tahun untuk lomba sejenis. Sebelumnya – selama dua dekade, ada perlombaan serupa yang digelar oleh penyelenggara Singapura di Nongsa Point Marina, namun agar pariwisata Indonesia lebih terkenal di kancah internasional, Nongsa Point Marina berinisiatif menggelar acara sendiri.
Apalagi wilayah perairan Indonesia di sekitar Nongsa sangat sesuai untuk olahraga bahari seperti yacht dan dinghy karena memiliki angin utara (monsoon) yang cukup kencang sehingga memberikan sensasi tersendiri bagi para peserta saat harus mengatur yacht dan dinghy mereka sesuai dengan peraturan lomba.
DISAMBUT ANTUSIAS PESERTA
Ram Menen salah satu peserta dari Portland, Malaysia mengaku sangat senang bisa ikut serta pada acara tersebut. Selain suasana lomba yang menantang keahlian mereka berlayar, juga karena izin untuk para yachter memasuki wilayah Indonesia saat ini lebih mudah. Bila dulu memerlukan waktu berminggu-minggu karena harus mengajukan izin ke Jakarta dengan biaya ribuan dollar, sekarang cukup diurus secara lokal dalam waktu satu hari dengan nol biaya alias gratis.
Ia menuturkan sangat terbantu dengan kebijakan baru yang diluncurkan pemerintah Indonesia. Apalagi ia termasuk salah satu yachter yang kerap berkunjung ke Indonesia. Selain menikmati pesona bahari Batam, Ram juga pernah berkunjung ke Anambas, Kepri, dan beberapa tempat wisata bahari lain di Indonesia.
Ram menuturkan, ia kerap berlayar ke beberapa lokasi wisata di Indonesia dengan yacht tiga kamar yang ia miliki – termasuk saat menjadi peserta 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016. Untuk mengikuti acara yang digelar Nongsa Point Marina, Ram berangkat dari Malaysia sejak 25 Januari 2016 pukul 02:45 dinihari dan tiba 27 Januari 2016.
Selama tiga hari mengarungi lautan, pria berusia sekitar 60 tahun tersebut sempat mengalami badai di salah satu wilayah Malaysia. Meski sempat was-was, ia mencoba melanjutkan perjalanan dengan menerjang badai tersebut. Beruntung ia selamat dan bisa sampai ke lokasi acara tepat waktu, sesuai yang dijadwalkan.
Cerita berbeda disampaikan peserta dari Singapore Management University (SMU) Alexy Lim, ia mengungkapkan sangat menyukai makanan, water sport, dan suasana Nongsa Point Marina sehingga saat ada pengumuman perlombaan yacht di resort tersebut, ia memutuskan untuk ikut serta. Apalagi ia dan teman-temannya di SMU sangat menyukai olahraga tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Michael Tew. Ia mengungkapkan sangat menyukai olahraga yacht sehingga memutuskan untuk ikut serta pada perlombaan tersebut. Apalagi ia sejak beberapa tahun terakhir rutin mengikuti lomba yacht di Nongsa Point Marina.
Michael menuturkan, ia sangat menyukai yacht karena olahraga tersebut bisa dinikmati hingga usia senja, bahkan hingga usia kita 90 tahun. Berbeda dengan olahraga lain seperti sepakbola, voli yang hanya bisa diikuti hingga batas usia tertentu.
source : internet
IndraBlissPark,com | +62 822-4545-5452
IndraBlissPark,com | +62 822-4545-5452
Post A Comment:
0 comments: