Badan Pengusahaan Batam (BP Batam, atau dulu dikenal sebagai Otorita Batam) berencana membangun tiga proyek raksasa di Batam, Kepulauan Riau. Diantaranya adalah jalan tol, jalur kereta api barang dan penumpang, serta pelabuhan Tanjungsauh Kabil.
Proyek tersebut bernilai Rp 10 triliun. BP Batam baru akan melelang tiga proyek infrastruktur strategis tersebut pada 2016.
“Sampai akhir tahun ini kami masih menyempurnakan kajiannya agar sesuai dengan kondisi terkini kemudian bisa ditawarkan kepada investor mulai tahun depan,” kata Kepala Biro Perencanaan Teknik BP Batam Imam Bachroni di Batam, Selasa (1/7/2015).
Proyek yang akan dilelang adalah Jalan Tol Batuampar-Mukakuning-Hang Nadim senilai Rp1,6, triliun, Kereta Api Barang dan Penumpang Rp1,2 triliun dan Pelabuhan Tanjungsauh Kabil Rp7 triliun.
“Dalam jangka enam bulan ke depan kami terus matangkan dan review studi kelayakan proyek-proyek itu. Pada 2016 sudah siap ditawarkan ke swasta dalam skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS),” kata Imam.
Imam merinci untuk proyek Pelabuhan Tanjungsauh Kabil saat ini pihaknya harus mengulang kembali studi kelayakan atau feasibility study setelah Pelindo II tidak lagi berminat meski pada 2012 sudah melakukan penandatanganan kerjasama.
Pada awalnya proyek itu ditaksir membutuhkan pembiayaan sekitar Rp7 triliun.
Untuk proyek Jalan Tol Batuampar-Mukakuning-Bandara Internasional Hang Nadim, kata dia, hanya tinggal menunggu Keputusan Presiden untuk penugasan BUMN pelaksana proyek.
“Sembari menunggu Kepres tersebut BP Batam juga melihat kembali studi kelayakan proyek agar sesuai dengan kondisi terkini, terutama faktor lalu lintas dan jumlah kendaraan,” kata dia.
Post A Comment:
0 comments: