Batam, Lokasi Favorit Baru Wisman

Share it:


Rencana pemerintah  Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadikan Batam sebagai satu dari tiga Great Wisata Nasional untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing sangat tepat karena Batam memiliki potensi tujuan wisata yang sangat menarik. Masalahnya, pembenahan di berbagai bidang, khususnya kesiapan warga masyarakat untuk menerima arus kunjungan wisatawan asing, perlu terus disosialisasikan. 

Selain Batam, yang ditargetkan mampu menarik 20 persen kunjungan wisata nasional, Great Wisata Nasional lainnya adalah Jakarta dengan target 30 persen kunjungan wisatawan asing dan Bali dengan 40 persen kunjungan wisatawan asing. 
Jakarta sebagai ibu kota negara RI sekaligus kota bisnis metropolitan internasional sudah akrab dengan wisatawan asing. Berbagai objek wisata lengkap bisa dijumpai di DKI Jakarta, mulai dari Tugu Monas, Kota Tua, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, Puncak hingga Pantai Ancol. Belum lagi wisata kuliner, mal, hotel, restoran dan lain-lain yang memiliki khas kota metropolitan. 
Sementara itu, Bali pun sudah tidak asing lagi bagi wisatawan asing karena Pulau Dewata itu memang sudah dianggap ”surga” bagi wisatawan mancanegara. Bali bahkan sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dunia. Ada anggapan di mata dunia bahwa Bali lebih terkenal daripada Indonesia karena keindahan alam dan keramahtamahan warga masyarakatnya dalam menerima tamu asing. 
Lantas bagaimana dengan Batam? Memang sebagai bagian dari Provinsi Riau, Batam dipandang strategis karena berbatasan dengan negara-negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Dengan posisi itu, Batam adalah salah satu pintu gerbang Indonesia terdepan. Melalui Batam, kunjungan wisatawan asing akan bisa didistribusikan ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. 
Batam sendiri hingga kini terus berbenah untuk bisa menjadi daya tarik tujuan wisatawan asing, khususnya asal Singapura dan Malaysia. Sejumlah objek wisata menarik disiapkan, seperti lapangan golf dan wisata perjalanan air ke pulau-pulau yang indah. Kemudian di Kota Batam sendiri telah dibangun hotel-hotel, restoran-restoran khas, pusat-pusat perbelanjaan, lapangan golf dan lain-lain dengan menyasar para tamu asing. 
Perhatian Pemkot Batam untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisatanya pun telah dilakukan. Selain memperbanyak kader sadar wisata, Kemenpar juga terus mendorong Pemkot Batam agar aktif memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelajar SMK kepariwisataan setempat. 
Para kader wisata dan pelajar SMK kepariwisataan sebagai ujung tombak bisnis kepariwisataan daerah setempat mendapat bimbingan dalam menghadapi lonjakan kunjungan para turis asing. Selain sikap sadar wisata, kemampuan berbahasa Inggris mereka pun terus digembleng secara serius. 
Memang, kemampuan atau penguasaan bahasa Inggris bagi para kader wisata, khususnya dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sangat penting. Hal ini karena hampir semua wisatawan asing, termasuk wisman dari Asia Tenggara, biasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Oleh sebab itu, para kader wisata mutlak harus bisa berbahasa Inggris. 
Namun, satu hal terpenting dalam menghadapi persaingan pasar bebas di dunia pariwisata adalah sikap sadar wisata di kalangan masyarakat perlu terus dikampanyekan. Pada hakikatnya, berapa pun besar biaya dan jauh jaraknya, turis asing akan kembali berkunjung apabila senantiasa mendapat perlakuan ramah dari tuan rumah. 
Karena itu, kalau Batam serius ingin menjadi salah satu kota wisata dunia, maka tidak ada alternatif lain, gerakan sadar wisata harus disosialisasikan ke masyarakat luas. Pembangunan infrastruktur dan objek-objek wisata penting. Namun, yang lebih penting adalah hindari sikap aji mumpung dan tanamkan sikap ramah di kalangan warga masyarakat Batam, khususnya ketika menghadapi tamu-tamu asing!
source : sindoIndraBlissPark.com  |  +62 822-4545-5452

Share it:

batam

investment

pariwisata

Post A Comment:

0 comments: