CENTRALNEWS,JAKARTA-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan investor dari Singapura siap berinvestasi sebesar US$2,1 miliar atau sekitar Rp29 triliun dengan kurs Rp13.900.
Minat investasi tersebut diperoleh dari Singapore Investor Forum yang digelar kerja sama kantor perwakilan BKPM Singapura, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kadin Indonesia, Singapore Business Federation (SBF) dan International Enterprise (IE) pada Kamis (3/3).
"Berdasarkan identifikasi tim pemasaran investasi BKPM wilayah Singapura, minat investasi tersebut antara lain di sektor properti US$200 juta, sektor pertanian US$1,5 miliar, perkebunan US$10 juta, kawasan industri US$100 juta dan infrastruktur teknologi informasi sebesar US$300 juta," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers, Sabtu (5/3/2016).
Franky mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KBRI dan Kadin Indonesia untuk mendorong realisasi minat investasi yang berhasil di identifikasi tersebut.
"Tim Marketing Officer BKPM beserta kantor perwakilan BKPM yang akan mengurus detilnya. Prinsipnya kami siap mendukung percepatan realisasi minat investasi tersebut," katanya.
Franky menyebut investasi dari negara Singapura memiliki peran penting di Indonesia. Pasalnya, negara tersebut berada di urutan teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi.
Bersama Malaysia, Singapura ditetapkan sebagai negara prioritas pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN yang pada tahun 2015 naik 15 persen menjadi US$9,1 miliar dari sebelumnya US$7,93 miliar.
Adapun dari sisi komitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN pada 2015 mencatatkan kenaikan 79 persen mencapai US$22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$12,3 miliar.
Dari data BKPM sepanjang 2015, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura mencapai angka US$5,9 miliar dengan 3.012 proyek. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68 persen menjadi US$16,3 miliar.
Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi mengatakan minat investasi yang berhasil merupakan akumulasi dari minat yang disampaikan oleh lima perusahaan Singapura.
"Kami siap mengawal minat investasi tersebut hingga menjadi realisasi investasi," imbuhnya.
Turut hadir sebagai pembicara utama dalam forum Singapore-Indonesia Business Forum itu adalah Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan.
Dubes Swajaya menyampaikan berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, termasuk diantaranya layanan izin investasi tiga jam, fokus pembangunan infrastruktur pemerintah serta peluang investasi lainnya.
Sedangkan Menko Polhukam Luhut menyampaikan tiga aspek utama dalam investor menanamkan modalnya di Indonesia yakni prospek ekonomi, iklim investasi, serta stabilitas politik dan keamanan
"Berdasarkan identifikasi tim pemasaran investasi BKPM wilayah Singapura, minat investasi tersebut antara lain di sektor properti US$200 juta, sektor pertanian US$1,5 miliar, perkebunan US$10 juta, kawasan industri US$100 juta dan infrastruktur teknologi informasi sebesar US$300 juta," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers, Sabtu (5/3/2016).
Franky mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KBRI dan Kadin Indonesia untuk mendorong realisasi minat investasi yang berhasil di identifikasi tersebut.
"Tim Marketing Officer BKPM beserta kantor perwakilan BKPM yang akan mengurus detilnya. Prinsipnya kami siap mendukung percepatan realisasi minat investasi tersebut," katanya.
Franky menyebut investasi dari negara Singapura memiliki peran penting di Indonesia. Pasalnya, negara tersebut berada di urutan teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi.
Bersama Malaysia, Singapura ditetapkan sebagai negara prioritas pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN yang pada tahun 2015 naik 15 persen menjadi US$9,1 miliar dari sebelumnya US$7,93 miliar.
Adapun dari sisi komitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN pada 2015 mencatatkan kenaikan 79 persen mencapai US$22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$12,3 miliar.
Dari data BKPM sepanjang 2015, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura mencapai angka US$5,9 miliar dengan 3.012 proyek. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68 persen menjadi US$16,3 miliar.
Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi mengatakan minat investasi yang berhasil merupakan akumulasi dari minat yang disampaikan oleh lima perusahaan Singapura.
"Kami siap mengawal minat investasi tersebut hingga menjadi realisasi investasi," imbuhnya.
Turut hadir sebagai pembicara utama dalam forum Singapore-Indonesia Business Forum itu adalah Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan.
Dubes Swajaya menyampaikan berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, termasuk diantaranya layanan izin investasi tiga jam, fokus pembangunan infrastruktur pemerintah serta peluang investasi lainnya.
Sedangkan Menko Polhukam Luhut menyampaikan tiga aspek utama dalam investor menanamkan modalnya di Indonesia yakni prospek ekonomi, iklim investasi, serta stabilitas politik dan keamanan
source : internet
Post A Comment:
0 comments: